ISTANA AIR TAMAN SARI
Istana Air Taman Sari |
Satu dari sekian banyak tempat wisata sejarah yang ada di Yogyakarta adalah Istana Air Taman Sari Yogyakarta yang terletak di Jalan Taman, Yogyakarta. Taman Sari terletak sangat dekat dengan Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat dan hanya memerlukan waktu tempuh sekitar 15 menit dari alun-alun utara keraton. Tempat ini dulunya merupakan tempat rekreasi bagi keluarga kerajaan sekaligus sebagai benteng pertahanan yang dibangun pada tahun 1758-1765 oleh Sri Sultan Hamengku Buwono I. Sekarang, Istana Air Taman Sari merupakan salah satu cagar budaya di Yogyakarta yang telah menjadi tempat wisata populer di kota ini.
Taman Sari |
Istana Air Taman Sari memiliki 4 kompleks :
1. Danau buatan yang terletak di sebelah barat.
2. Pemandian Umbul Binangun, terletak di sebelah selatan danau buatan.
3. Pasarean Ledok Sari dan Kolam Garjitawati, terletak di sebelah selatan Umbul Binangun.
4. Bagian sebelah timur yang memanjang dari Pemandian Umbul Binangun sampai Pasarean Ledok Sari dan Kolam Garjitawati, merupakan danau dengan pulau buatan serta jembatan gantung dan kanal.
Dari keempat kompleks yang ada di Taman Sari Yogyakarta, hanya Pemandian Umbul Binangun saja yang masih dalam keadaan utuh, sedangkan tiga bagian yang lain sudah menjadi perkampungan penduduk yang dulunya merupakan abdi dalam Keraton Yogyakarta.
Di kompleks Pertama Danau Buatan terdapat :
a. Pulo Kenongo
Pulo Kenongo |
Anda dapat melihat matahari terbenam di sini karena sampai saat ini, tempat ini masih merupakan salah satu bangunan tertinggi di Yogyakarta. Dengan latar Kota Yogyakarta, matahari terbenam akan sangat berkesan.
b. Pulo Cemethi
Pulo Cemethi yang terletak di sebelah selatan Pulo Kenongo merupakan tempat yang digunakan sultan untuk meditasi. Untuk mencapai Pulo Cemethi ini, Anda harus melewati terowongan bawah tanah.
c. Sumur Gumuling
Sumur Gumuling |
Di kompleks ke Dua mempunyai beberapa bangunan terdapat :
Gapura Hageng |
Gedhong Gapura Hageng merupakan pintu gerbang utama di sebelah barat, akan tetapi sekarang sudah tidak dipergunakan lagi dan pintu utama untuk pengunjung sudah dialihkan ke sebelah timur. Gedhong Gapura Hageng ini mempunyai ruangan dua tingkat yang dihiasi relief untuk menggambarkan tahun awal pembangunan Taman Sari Yogyakarta, yaitu 1765.
Taman Persegi Delapan |
Bangunan ini dulunya merupakan menara 2 lantai, namun sekarang bangunan ini sudah tidak ada dan digantikan oleh taman persegi delapan.
Umbul Pasiraman |
Umbul Pasiraman atau biasa disebut sebagai Umbul Binangun merupakan tempat pemandian sultan beserta para putri dan selirnya yang dikelilingi oleh tembok-tembok tinggi di setiap sisinya. Umbul Pasiraman mempunyai 3 buah kolam bernama Umbul Muncar, Blumbang Kuras, dan Umbul Binangun yang berhiaskan air mancur berbentuk jamur dan dapat diakses melalui dua buah gerbang masuk di sebelah barat dan timur.
Di bagian utara, ada bangunan yang digunakan untuk tempat istirahat dan berganti pakaian bagi para istri dan putri sultan, sedangkan di bagian selatan terdapat menara yang digunakan oleh sultan untuk mengamati para selir dan putrinya yang sedang mandi di bawah. Sayangnya, di puncak menara ini sudah penuh dengan coretan vandalisme yang merusak keindahan bangunan.
Gedhong Sekawan |
Terletak di sebelah timur Umbul Pasiraman dan berupa halaman dengan empat buah bangunan sebagai tempat peristirahatan sultan.
Gapura Panggung |
e. Gedhong Gapura Panggung
Saat ini Gedhong Gapura Panggung merupakan gerbang masuk utama yang digunakan oleh pengunjung untuk masuk ke kompleks Taman Sari dan terletak di sebelah timur Istana Air Taman Sari. Bangunan bertingkat 2 ini mempunyai relief ular di dindingnya, menggambarkan tahun selesai dibangunnya Taman Sari, yaitu 1758.
Gedhong Temanten |
Bangunan ini terletak di sebelah timur Gedhong Gapuro Panggung dan digunakan sebagai tempat penjagaan.
Di kompleks ke Tiga :
Bagian ini tidak banyak meninggalkan bekas yang dapat dilihat. Oleh karenanya deskripsi di bagian ini sebagian besar berasal dari rekonstruksi yang ada. Dahulu bagian ini meliputi Kompleks "Pasarean Dalem Ledok Sari" dan Kompleks kolam "Garjitawati" serta beberapa bangunan lain dan taman/kebun. Pasarean Dalem Ledok Sari merupakan sisa dari bagian ini yang tetap terjaga. Pasarean Dalem Ledok Sari konon merupakan tempat peraduan Sultan bersama Pemaisurinya. Versi lain mengatakan sebagai tempat meditasi. Bangunannya berbentuk seperti U. Di tangah bangunan terdapat tempat tidur Sultan yang di bawahnya mengalir aliran air. Sebuah dapur, ruang penjahit, ruang penyimpanan barang, dan dua kolam untuk pelayan begitu pula kebun rempah-rempah, buah-buahan, dan sayur-sayuran diperkirakan berada bagian ini. Di sebelah baratnya dulu terdapat kompleks kolam Garjitawati. Jika hal itu benar maka kompleks ini merupakan sisa pesanggrahan Garjitawati dan kemungkinan besar juga merupakan Umbul Pacethokan yang pernah digunakan oleh Panembahan Senopati.
Di kompleks ke Empat :
Bagian terakhir ini merupakan bagian Taman Sari yang praktis tidak tersisa lagi kecuali bekas jembatan gantung dan sisa dermaga. Deskripsi di bagian ini hampir seluruhnya merupakan sebuah rekonstruksi dari sketsa serangan pasukan Inggris ke Keraton Yogyakarta pada tahun 1812. Bagian ini terdiri dari sebuah danau buatan beserta bangunan di tengahnya, taman di sekitar danau buatan, kanal besar yang menghubungkan danau buatan ini dengan danau buatan di bagian pertama, serta sebuah kebun. Danau buatan terletak di sebelah tenggara kompleks Magangan sampai timur laut Siti Hinggil Kidul. Di tengahnya terdapat pulau buatan yang konon disebut "Pulo Kinupeng". Di atas pulau tersebut berdiri sebuah bangunan yang konon disebut dengan "Gedhong Gading". Bangunan yang menjulang tinggi ini disebut sebagai menara kota (Cittadel Tower)
Kanal besar terdapat di sisi barat laut dari danau buatan dan memanjang ke arah barat serta berakhir di sisi tenggara danau buatan di bagian pertama. Di kanal ini terdapat dua penyempitan yang diduga keras merupakan letak jembatan gantung. Salah satu jembatan tersebut berada di jalan yang menghubungkan kompleks Magangan dengan Kamandhungan Kidul. Bekas-bekas dari jembatan ini masih dapat disaksikan, walaupun jembatannya sendiri telah lenyap. Di sebelah barat jembatan gantung terdapat sebuah dermaga. Dermaga ini konon digunakan Sultan sebagai titik awal perjalanannya masuk ke Taman Sari. Konon Sultan masuk ke Taman Sari dengan bersampan. Di sebelah selatan Kanal terdapat kebun. Kebun ini berlokasi di sebelah barat kompleks Kamandhungan Kidul dan Siti Hinggil Kidul. Kini semua tempat itu telah menjadi pemukiman penduduk. Kebunnya telah berubah menjadi kampung Ngadisuryan sedangkan danau buatan berubah menjadi kampung Segaran
Istana Air Taman Sari |
Jam buka Taman Sari: 08.00-14.00 WIB
Sabastian
Tidak ada komentar:
Posting Komentar