DANAU TOBA
Danau Toba |
Di tengah Danau Toba, terdapat sebuah pulau yang bernama Pulau Samosir. Pulau Samosir memiliki dua danau kecil yaitu Danau Aek Natonang dan Danau Sidihoni. Pulau Samosir yang memiliki luas hampir sama dengan luas negara Singapura ini bukanlah pulau kosong, pulau ini menjadi tempat tinggal suku Batak Samosir. Suku Batak yang tinggal d Pulau Samosir masih memegang teguh kepercayaan leluhur. Mereka juga masih menjalankan berbagai ritual yang biasa dilakukan nenek moyang dahulu.
Pulau Samosir |
Tak hanya Pulau Samosir yang menjadi daya tarik tempat wisata ini, Danau Toba juga dikelilingi oleh hutan pinus dan beberapa air terjun dan juga pemandian air hangat di dalam hutan. Pemandangan di sekeliling danau ini sangat indah dengan udara yang relatif sejuk sehingga Anda akan betah berlama-lama di sini.
Bagi masyarakat Batak yang berada di sekitar lokasi danau ini, Danau Toba bukan hanya tempat wisata alam yang memiliki keindahan luar biasa. Mereka percaya bahwa Danau Toba menjadi tempat bersemayamnya tujuh dewi suku Batak atau yang biasa disebut dengan Namborru. Setiap kali akan melakukan kegiatan di sekitar danau, masyarakat akan berdoa dan meminta izin terlebih dahulu agar acara mendapat berkah dan dapat berjalan dengan lancar.
LEGENDA Danau Toba
Cerita Rakyat |
Menurut cerita rakyat yang telah banyak beredar, Danau Toba terbentuk dari kisah keluarga siluman ikan. Pada zaman dahulu, ada seorang pemuda yang sedang memancing di sungai yang kemudian berhasil mendapatkan seekor ikan. Tak seperti ikan lainnya, ikan yang didapatkannya bisa berbicara dan memohon agar tidak dimasak. Ikan tersebut kemudian berubah menjadi perempuan yang sangat cantik bernama Toba.
Singkat cerita, keduanya pun menikah, namun ada satu permintaan Toba yang tak boleh dilanggar pemuda itu. Tak boleh ada seorang pun yang tahu tentang siapa sebenarnya perempuan cantik yang dinikahinya. Pernikahan mereka berjalan baik-baik saja sampai mereka memiliki seorang anak laki-laki bernama Samosir yang bengal dan selalu merasa lapar.
Pada suatu hari, Samosir ditugaskan mengirim makanan untuk ayahnya di ladang, namun makanan yang dibawanya malah dimakan di jalan. Sang ayah lapar dan memutuskan pulang, dalam perjalanan pulang ia melihat Samosir sedang makan bekal yang seharusnya untuk sang ayah. Karena dalam kondisi sangat marah, tak sengaja ia menunjuk Samosir dan mengatakan bahwa ia adalah anak ikan.
Seketika langit gelap dan hujan turun dengan deras. Air juga keluar dari bawah tanah yang membuat perkampungan terendam air. Toba dan Samosir tiba-tiba hilang saat perkampungan berubah menjadi lautan air. Saat itulah terbentuk Danau Toba dan Pulau Samosir diyakini sebagai perwujudan siluman ikan dan anaknya.
Jika dilihat dari sisi yang lebih ilmiah, Danau Toba adalah danau vulkanik yang terbentuk karena letusan Gunung Toba pada ribuan tahun yang lalu. Letusan gunung membentuk kaldera atau kawah raksasa yang kemudian terisi air hingga menjadi danau seperti saat ini. Letusan gunung ini sangat luar biasa sampai debu vulkanik yang dihasilkannya bertebaran hampir ke seluruh belahan dunia dan menyebabkan kematian massal, mengurangi 60% dari jumlah manusia saat itu. Selain itu, menurut para peneliti, letusan ini juga mempengaruhi iklim dan cuaca sehingga bumi memasuki zaman es.
PULAU SAMOSIR
Menjelajahi Danau Toba akan sulit diselesaikan dalam waktu sehari saja. Tempat wisata ini memiliki banyak hal yang menarik untuk dilakukan dan banyak tempat yang tak boleh dilewatkan dalam kunjungan Anda.
Berlayar ke Pulau Samosir |
Selama perjalanan dengan kapal ini, nikmati pemandangan Danau Toba dan sekelilingnya. Anda akan dibuat takjub dengan kekayaan alam yang Anda saksikan. Jangan lupa siapkan kamera untuk mengabadikan tiap pesona Danau Toba. Selain itu, Anda bisa melihat wisatawan lain yang sedang bermain banana boat dan jetski di danau.
Mengenal SEJARAH BATAK
Berada di Pulau Samosir jangan hanya berdiam diri di penginapan saja. Di sini, Anda bisa mengenal sejarah Batak dengan mengunjungi tempat wisata bersejarah. Jangan lewatkan Desa Tomok di mana terdapat
Makam Raja Sidabutar |
Makam Raja Butar sangat unik karena terbuat dari batu besar tanpa sambungan dan ada ukiran wajah sang raja di batu makamnya. Raja Sidabutar merupakan orang pertama yang mendiami Tomok. Di kompleks pemakaman ini juga terdapat makam dua raja penerusnya dan makam beberapa anggota keluarga. Untuk masuk ke tempat wisata ini, Anda harus memakai ulos yang telah disediakan oleh petugas di pintu masuk.
Museum Huta Bolon |
Batu Persidangan |
dan memerkosa akan dihukum pancung di meja ini.
Souvenir Khas Sumatra |
Boneka Sigale-gale |
Sigale-gale harus disimpan di dalam peti mati. Boneka ini sangat dikeramatkan karena sejarahnya yang panjang. Berawal dari anak kesayangan seorang raja Batak pada zaman dahulu yang gugur saat berperang. Raja menjadi sedih dan sakit-sakitan.
Sampai kemudian tabib dan orang pintar memutuskan untuk membuat sebuah boneka kayu seukuran manusia dan wajahnya dibuat mirip dengan anak raja. Menurut warga, arwah anak raja masuk ke boneka sehingga Sigale-gale bisa bergerak dan menari tanpa bantuan seorang dalang.
Festival Danau Toba |
Dalam festival ini, diadakan berbagai macam pertunjukan seni budaya dan juga lomba bagi masyarakat mulai dari pertunjukan tari sampai lomba perahu hias. Anda juga bisa menemukan beragam kuliner lezat dan berburu kain ulos cantik pada saat acara berlangsung.
Jika ingin menyaksikan festival tahunan di tempat wisata ini, Anda sebaiknya sudah memesan tiket pesawat dan kamar hotel jauh-jauh hari.
Kota Prapat |
Dari Terminal Pinang Baris di Medan, naiklah bus jurusan Parapat. Perjalanan ke Parapat dari Medan memakan waktu sekitar 6 jam. Dari Parapat, Anda sudah bisa menyaksikan keindahan Danau Toba. Jika ingin ke Pulau Samosir, Anda bisa menyeberang dengan menggunakan kapal feri dari Pelabuhan Ajibata menuju Tuktuk, Samosir.
Sabastian
Tidak ada komentar:
Posting Komentar